Pertama kita harus tahu apa itu Work and Holiday Visa (WHV) Australia? berdasarkan website Direktoral Jenderal Imigrasi : Program berlibur dan bekerja (work and holiday programme) merupakan program kegiatan yang tujuannya dibentuk untuk mendorong pertukaran budaya dan sebagai ajang untuk menjalin hubungan antar warga (people to people), khususnya ajang pergaulan bagi kaum pemuda-pemudi, agar satu sama lain dapat saling mengenal/memahami budaya atau kebiasaan setempat dan berujung untuk mewujudkan terciptanya perdamaian.
Visa ini juga bermaksud untuk memberi kesempatan kepada warga negara Indonesia berusia 18-30 tahun untuk bekerja dan berlibur ke Australia selama 1-2 tahun bahkan baru-baru ini terdengar kabar bahwa kita dapat expand hingga tahun ke-3, program ini sebenarnya ada di banyak negara, tapi untuk pemegang passport Indonesia baru bisa mengikuti program WHV di Australia saja. Setiap tahunnya, pendaftaran dibuka setiap bulan Juli walaupun pada tahun 2018 diundur hingga Selasa, 28 Agustus 2018. Kemudian kuota yang disediakan sebesar 1000 visa untuk orang Indonesia per tahunnya, pendaftarannya juga dengan menggunakan sistem online dan rebutan guys haha, jadi serius siapkan koneksi internet kalian yang terbaik dan siapkan semua file-filenya siap upload.
Dan sekedar sharing pengalaman gw, karna pada saat itu pendaftaran secara online dibuka pada jam 08.00 pagi, tepat pada pukul 07.59 AM website pendaftaran (www.whv.imigrasi.go.id) tidak dapat diakses dikarenakan banyaknya pendaftar yang mengakses sistemnya, all hasıl server mereka down sehingga pendaftar yang dapat masuk untuk melakukan log in hanya yang memiliki koneksi internet yang baik. Dan dalam hal ini gw akhirnya dapat mengakses sistem pada jam 12 lewat dengen kondisi 500 kuota telah terambil kemudian pada jam 4 sore pendaftaran ditutup dikarenakan quota untuk setiap jadwal wawancara sudah terpenuhi yakni dari bulan september 2018 hingga januari 2019, walaupun ada Pembukaan kuota lagi pada bulan maret untuk 200 orang.
Untuk mendapatkan visa WHV ini sebenarnya dapat terbilang mudah asalkan semua documents are ready to upload, tapi pada saat harı pendaftaran tiba ulala..jantung sumpah berdebar kencang, bangun lebih pagi, stay terus depån laptop, ga ada waktu ke toilet takut pendaftaran kebuka, karna lumayan persiapan dan penantian yang panjang ditentukan pada hari itu. singkat tahapannya ada 3 steps :
- Mendaftarkan diri untuk tahapan wawancara di Imigrasi Jakarta untuk mendapatkan SRPI,
- Menghadiri sesi wawancara di Imigrasi Jakarta,
- Mengajukan permohonan visa WHV di VFS Jakarta jika SRPI telah diterbitkan.
Untuk mengikuti program WHV ini adalah dengan mendaftarkan diri untuk sesi wawancara ke website yang imigrasi telah sediakan di whv.imigrasi.go.id, yang dimana akan melewati 5 tahapan superti gambar dibawa ini:
Tahapan ke-3 adalah tahapan layaknya hidup mati dikarenakan pada tahapan itu banyak mengugurkan peserta dikarenakan berkas kita akan diverifikasi dan akan dinyatakan ditolak atau diterima. Jika diterima dan berhasil mendapatkan jadwal wawancara sesi wawancara ini untuk mendapatkan Surat Rekomendasi Pemerintah Indonesia atau di singkat sebagai SRPI atau yang sering dikatakan surat sakti yang merupakan surat dari pemerintah Indonesia yang di perlukan dalam persyaratan untuk mengapply di AVAC untuk mendapatkan visa WHV. INGAT Pendaftaran ini GRATISSS !!!
Sekali lagi pendaftaran dilakukan secara all online dengan memilih tanggal wawancara, mengimput data dan mengupload semua berkas yang diperlukan untuk mendapatkan SRPI, jadi sistem baru yang diterapkan ditahun 2018 bertujuan untuk mengantisipasi pendaftar yang hanya iseng mendaftar, karena di tahun 2017 banyak banget yang iseng mendaftar, bahkan mendaftar berkali-kali sehingga kuotanya langsung membludak.
Dokumen-dokumen yang kamu perlukan dibagi menjadi 2 tipe, lulusan dalam negeri atau lulusan luar negeri:
Untuk lulusan dalam negeri:
- Pas foto ukuran 4×6 dengan latar putih
- Passport halaman biodata yang berlaku minimal 18 bulan dari tanggal wawancara (tanggal wawancara! bukan tanggal pendaftaran!)
- e-KTP
- SKCK minimal dari Kepolisian Daerah (Polda)
- Ijazah D3/S1 (Tidak boleh menggunakan Surat Keterangan Lulus)
- Kartu Hasil Studi (Transcript Nilai) (HARUS ASLI)
- Sertifikat IELTS min score 4.5 (Sertifikat IELTS biasanya berlaku 2 tahun)
- Surat Referensi Bank atas kepemilikan dana minimal AUD $5000 (Jika rekening atas nama orang tua/wali, wajib melampirkan surat jaminan dari orang tua/wali yang bermaterai cukup, KTP, dan Kartu Keluarga).
Untuk lulusan luar negeri:
- Pas foto ukuran 4×6 dengan latar putih
- Passport halaman biodata yang berlaku minimal 18 bulan dari tanggal wawancara (tanggal wawancara! bukan tanggal pendaftaran!)
- e-KTP
- SKCK minimal dari Kepolisian Daerah (Polda)
- Ijazah D3/S1 (Tidak boleh menggunakan Surat Keterangan Lulus)
- Kartu Hasil Studi (Transcript Nilai) (HARUS ASLI)
- Kartu Tanda Mahasiswa (Tidak boleh memakai surat keterangan, harus KTM ASLI)
- Surat Referensi Bank atas kepemilikan dana minimal AUD $5000 (Jika rekening atas nama orang tua/wali, wajib melampirkan surat jaminan dari orang tua/wali yang bermaterai cukup, KTP, dan Kartu Keluarga)
Sedangkan untuk yang belum lulus kuliah, juga diperbolehkan asalkan memenuhi persyaratan yang ditentukan, berikut hal-hal yang harus dipersiapkan :
- Pas foto ukuran 4×6 dengan latar putih
- Passport halaman biodata yang berlaku minimal 18 bulan dari tanggal wawancara (tanggal wawancara! bukan tanggal pendaftaran!)
- e-KTP
- SKCK minimal dari Kepolisian Daerah (Polda)
- Surat Keterangan sebagai Mahasiswa Aktif dari Kampus
- Kartu Hasil Studi (Transcript Nilai) (HARUS ASLI)
- Kartu Tanda Mahasiswa (Tidak diperboleh memakai surat kerterangan, harus KTM ASLI)
- Sertifikat IELTS min score 4.5 (Sertifikat IELTS biasanya berlaku 2 tahun) (Kalau kuliah luar negeri, IELTS gak diharuskan)
- Surat Referensi Bank atas kepemilikan dana minimal AUD $5000 (Jika rekening atas nama orang tua/wali, wajib melampirkan surat jaminan dari orang tua/wali yang bermaterai cukup, KTP, dan Kartu Keluarga).
Pastikan dokumen-dokumen yang diperlukan sudah tersedia, di scan, dirapikan, dan disatukan jika ada yang terpisah seperti ketika kalian memakai dana orang tua otomatis kalian akan memiliki berkas tambahan buatlah dalam satu file .pdf per point diatas dan saya sarankan kumpul di dalam 1 folder di laptop atau komputer kalian, agar ketika saat pendaftaran tidak kalang kabut dan panik sehingga dapat diisi dan di upload dengan benar. Pastikan juga ukuran file-file kalian size-nya di minimalkan 60KB per filenya mau itu .pdf untuk berkas" ataupun .jpg untuk pas foto kalian, TAPI saya sarankan file kalian jangan terlalu kecil karna ada kasus peseta ketolak karna foto KTPnya blur akhirnya dia gugur!
Ini penjelasan tambahan yang penting untuk kalian juga baca guys,
Sistem yang diterapkan tahun 2018 ini sih sebenarnya cukup fair dan sedikit menantang haha, karena sebagai kelinci percobaan sistem baru, pagi hari itu tanggal 28 Agustus 2018, pendaftaran dibuka pukul 8 pagi dan…. website-nya crash! haha. Singkat cerita ketika sudah berhasil mengakses website imigrasi tersebut, kalian akan dihadapkan pada pilihan untuk login melalui LinkedIn atau Google+ (sekarang sudah tersedia login via facebook juga), gw pun memiliih google+ karna kebetulan email gw sedang ON. Setelah login, kalian dapat memilih tanggal wawancara yang tersedia.
Sesi selanjutnya yang tak kalah menegangkan adalar pendaftaran per orang hanya diberikan waktu selama 10 menit untuk mengupload dokumen-dokumen yang ukuran file-nya tidak boleh melebihi 2MB per file walaupun pada saat pertengahan waktu diubah menjadi maksimal 1MB, file gw buat untung dibawa 1MB uda gw persiapkan agar tidak berat dalam proses upload nanti. untuk mengecilkan file kalian dapat menggunakan website http://www.ilovepdf.com , pada saat itu gw ngulang 2x dikarenakan gak sabaran meligst loading pagenya yang subahanallah lamaaa.. emosi sampai ke ubun-ubun bor haha saran gw kalian harus sabar jika mengalami hala yang sama ama gw lewati step by step mangan balık lagi kepage sebelumnya. Dan tambahan sedikit kalau ada kesalahan dalam pengisian data, gak perlu takut! Karena yang akan di cek oleh verifikator hanyalah kelengkapan dan keaslian dokumen yang kita upload, sedangkan bagian data diri dapat diperbaiki sewaktu sesi interview di Imigrasi Jakarta. Tapi kalau bisa buatlah file kalian tétap jelas dan dapat dibaca okey :)
Kalian dapat mengecek file-file yang kalian telah upload nantinya dengan login di whv.imigrasi.go.id -> klik Riwayat -> click tombol “Lihat” di bawah kolom “Lampiran” -> klik “Unduh” untuk melihat file.
Pada tahap verifikasi memerlukan waktu 1 hingga 2 minggu untuk mengetahui dokumen kita ditolak atau diterima. Good luck, and all very best untuk kalian :))
Rakha Reztu Putra
No comments:
Post a Comment